8 Juni 2017 | Kegiatan Statistik Lainnya
1. Neraca, halaman 11: “ Pemerintah Siapkan Lahan 60 Ribu Ha untuk Bawang Putih”
Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan ketersediaan lahan seluas 60 ribu hektare untuk meningkatkan produksi, bawang putih dalam negeri. "Bawang putih ini sekarang kita pun sebenarnya impor hanya 500.000 ton. Itu butuh lahan 60.000 hektare," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman. BPS mencatat impor bawang putih dari China per April 2017 mencapai 22.650 ton. Sedangkan impor bawang putih dari India pada periode yang sama mencapai 1.971 ton. Kendati kini mengimpor, Indonesia pernah mencapai swasembada bawang putih sepanjang l990 hingga awal 1988 silam.
2. Bisnis Indonesia, halaman 26: “ Imbas Perdagangan Divakini Kecil”
Sejumlah pihak meyakini krisis diplomatik yang terjadi di Qatar tidak berdampak besar terhadap perdagangan negara itu dengan Indonesia. Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo menilai Krisis tersebut tidak akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, persentase barang yang diekspor dari Tanah Air ke Qatar jumlahnya sedikit. BPS mencatat beberapa komoditas nonmigas asal Indonesia yang diekspor ke Qatar antara lain umbi-umbian, buah-buahan semusim, teh, ikan, serta magarin. Sementara itu, barang yang masuk dari negara itu ke Tanah Air antara lain migas, alumunium, dan sulfur.
3. Koran Jakarta, halaman 10: “ Aktivitas Mudik Okupansi Hotel Di DKI Menurun”
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel berbintang di wilayah Provinsi DKI Jakarta pada bulan April 2017 mencapai 59,17persen. Berdasarkan data dari BPS DKI, jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 5,08 poin dari bulan Maret 2017 (mtm) yang mencapai 64,25 persen. Namun, meningkat sebesar 3,53 poin jika dibandingkan dengan okupansi bulan April 2016 (yoy) yang mencapai 55,64 persen. Pada bulan April 2017 , jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang, okupansi hotel bintang tiga merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 67,40 persen.
4. Kompas, halaman 18: “ Stimulus Fiskal untuk Memacu Produksi Rempah”
Kementerian Pertanian mengalokasikan Rp 2,1 triliun dalam APBN 2018 untuk pengembangan bibit tanaman hortikultura dan perkebunan. Termasuk di antaranya komoditas rempah, seperti pala, cengkeh, dan lada, yang memiliki potensi ekspor. Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono menyebutkan, pasar ekspor rempah masih potensial. Namun, perhatian terhadap komoditas ini masih kurang, tecermin dari anggaran yang dialokasikan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Data BPS menunjukkan, ekspor rempah sepanjang Januari- November 2016 senilai 653,3juta dollar AS, turun dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar 770,42 juta dollar AS. Pada saat yang sama, nilai impor naik, dari 17,35 juta dollar AS menjadi 90,08 juta dollar AS. Komoditas yang diimpor antara lain lada, cengkeh, pala, dan kayu manis.
5. Republika, halaman 18: “ Bus Transjakarta Dihiasi Iklan Bahaya Merokok”
PT Transjakarta sangat setuju dan mendukung kampanye pengendalian tembakau. Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menyambut baik iklan layanan masyarakat tersebut. Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan iklan layanan masyarakat berjudul "Ngerokok Cuma Bakar Uang". Iklan tersebut terpasang di bus Transjakarta untuk mengingatkan masyarakat tentang kerugian aktivitas merokok. Menurut BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih mencapai 11,13 persen atau sekitar 28,51 juta (September, 2015). Yang memprihatinkan, pada waktu yang sama, rokok (atau lebih spesifik rokok kretek filter) menjadi komoditas nomor dua tertinggi yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan setelah beras.
6. Kompas.com : "Perang Tarif Hotel di Bali Mengkhawatirkan"
Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali dan Pemerintah Provinsi Bali mulai khawatir dengan perang tarif hotel di Pulau Bali yang tidak lagi sehat . Ini diindikasikan dengan semakin banyaknya hotel berbintang menurunkan tarif kamar . Bahkan, tarif hotel bintang tiga mulai setara dengan tarif hotel melati, yakni di bawah harga Rp 300 . 000 per kamar per malam . Dengan membuat payung hukum, tarif minimum dapat digunakan sebagai patokan penetapan harga . Ia mengajak semua komponen dan akademisi menyiapkan kajian untuk hal ini . Selain payung hukum, ia juga meminta adanya sanksi dan agar dicantumkan . Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ( BPS ) Bali, jumlah hotel berbintang di provinsi itu tercatat 281 hotel di Bali . Terbanyak adalah 89 hotel dengan predikat bintang tiga . (AYS)
7. Republika,com : "2017, Indeks Kepuasan Haji Diharap Sangat Memuaskan"
Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang juga Sekjen Kemenag Nur Syam berharap, indeks kepuasan jamaah haji tahun ini naik dua persen sehingga masuk dalam kategori sangat memuaskan . Harapan ini disampaikan Nur Syam saat membuka Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jemaah Haji di Arab Saudi tahun 1438H/2017M yang digelar Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri di Batam, Selasa (6/6) . Sosialisasi ini diikuti para Kabid PHU 13 Provinsi, yaitu: Provinsi Aceh, Sumater Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan DKI Jakarta . Hasil survei BPS tentang indeks kepuasan jamaah haji tahun 2015 berada pada posisi 82,67 persen . Hasil survei ini naik 1 . 16 persen pada tahun 2016 menjadi 83 . 83 persen . Dua hasil survei ini berada pada kategori memuaskan .
8. MetroTvNews.com : "Harga Jengkol Meroket Tajam di Semarang"
Harga jengkol di pasar tradisional Semarang, Jawa Tengah, meroket naik pada pertengahan Puasa Ramadan 2017 . Di Pasar Karangayu, Semarang, misalnya, harga biji jengkol bahkan menembus Rp100 ribu per satu kilogram (kg) .
9. Tribunnews.com : "CEO Lippo Group Bicara soal Kebutuhan Rumah di Indonesia"
Memiliki rumah adalah harapan setiap manusia . Rumah menjadi patokan penting bagi individu dan idaman setiap orang . Rumah juga dinilai sebagai tabungan dan aset terbaik seseorang . Meski demikian, CEO Lippo Group James Riady, mengatakan bahwa masyarakat Indonesia masih sangat sulit memiliki rumah sehingga muncul angka kekurangan ketersediaan rumah atau backlog yang tinggi . Dia mengatakan, saat ini angka backlog masih simpang siur . Angka yang paling bisa dipertanggungjawabkan selama ini adalah dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) berdasarkan sensus 2010 yakni 13 juta .
10. MetroTvNews.com : " Pemda Gorontalo Diminta Maksimalkan Sektor Pertanian dan Kehutanan"
Presiden Joko Widodo mengingatkan pertumbuhan ekonomi tinggi di suatu daerah belum bisa dikatakan cukup. Gorontalo yang mampu menyentuh angka 6,52 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional pun masih harus memaksimalkan berbagai sektor. Angka penduduk miskin di Gorontalo dianggap masih besar, yakni 17,63 persen atau lebih tinggi dari presentase penduduk miskin nasional . Berdasarkan laman Badan Pusat Statistik , Pada September 2016 , penduduk miskin nasional tercatat 27,76 juta orang (10,70 persen) .