Bersama ini kami sampaikan daftar berita mengenai BPS edisi Selasa, 24 Januari 2017. Berikut adalah ringkasan beritanya:
1. Sindo halaman 19: “ PHRI Inisiasi Visit Indonesia 2018”
Pelaku
usaha pariwisata berinisiatif menggelar program untuk memacu
peningkatan kunjungan wisatawan pada tiga bulan pertama 2018. Berita ini
mengutip data dan penjelasan Kepala BPS. Menurut catatan BPS jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada November 2016
hanya 1,002 juta atau turun 3,68% dibanding Oktober 2016. Kepala BPS
Suhariyanto mengatakan, penurunan kunjungan wisman dari Oktober ke
November juga terjadi di 2015. Namun, angka kunjungan kembali melejit di
Desember yang merupakan peak season .
2. Sindo halaman 4: “ Tar get Penyediaan Perumahan Bagi MBR Meningkat ”
Pemerintah
melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
berkomitmen mengurangi backlog penghunian rumah dan rumah tidak layak
huni. Tercatat, data BPS tahun 2014 menunjukkan backlog berdasarkan
konsep penghunian sebesar 7,6 juta unit sementara jumlah rumah tidak
layak huni mencapai 3,4 juta unit.
3. Kontan halaman 4 : “ Perusahaa n Penunjang Properti Siap IPO”
Sektor
properti masih memiliki daya tarik. Ini terlihat dari sejumlah
perusahaan besar yang berniat menggelar initial public offering (IPO).
Sebagian perusahaan yang ingin melakukan aksi ini bergerak di lini
bisnis penunjang sektor properti. Berdasarkan data BPS, kebutuhan rumah
setiap tahun mencapai 800.000 unit. Namun, rata-rata hanya 400.000 unit
yang bisa dipenuhi setiap tahunnya. Selisih ini terus terakumulasi
hingga tahun berikutnya. Alhasil, diprediksi angka backlog baru mencapai
nol pada 2029.
4. Harian Ekonomi Neraca halaman 10 : “ Le gislator Minta Pemerintah Perluas Jangkauan Ekspor”
Pemerintah
diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar ekspor secara global guna
memperbaiki kondisi neraca perdagangan Indonesia, kata Wakil Ketua
Fraksi PKS DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ecky Awal Mucharam.
Pemerintah sebaiknya jangan hanya berpuas diri dengan berbagai mitra
perdagangan utama, sehingga disarankan juga perlunya diperkuat berbagai
kebijakan strategis. Berita ini didukung data BPS yang menyebutkan
neraca perdagangan Indonesia hingga November 2106 mengantongi surplus mencapai 7,79 miliar dolar AS. Bahkan, pada November 2017, kinerja ekspor dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan mencapai 21,34 persen.
5. Bisnis Indonesia halaman 4: “ K emampuan SDM Mengkhawatirkan”
Menteri
Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan persoalan pengangguran bukan
pada tidak tersedianya lapangan pekerjaan, tetapi ketepatan kebutuhan
dan suplai keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan. Disebutkan laporan BPS
terkait tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2016 sebesar 5,61 %
atau menurun 0,57% dibandingkan Agustus 2015. Peningkatan lapangan kerja
terlihat di sektor perdagangan yang naik 1,01 juta menjadi 19,46 juta
pada Agustus 2016. Di sektor jasa kemasyarakatan, peningkatannya
mencapai 1,52 juta menjadi 19,46 juta.