Pembangunan
kepariwisataan di Indonesia diarahkan agar kegiatan pariwisata menjadi sektor
andalan yang mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi lain yang terkait erat. Pemerintah
selain gencar menarik minat wisatawan mancanegara untuk meningkatkan devisa,
juga sedang berusaha untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara
(wisnus). Meskipun wisnus tidak mendatangkan devisa bagi negara, namun tidak
bisa dipandang sebelah mata, terutama kemampuannya dalam menggerakkan
perekonomian negara melalui peningkatan konsumsi rumah tangga. Perjalanan yang
dilakukan oleh wisatawan nusantara mampu menghidupkan sektor angkutan,
perhotelan, industri kreatif, dan lain sebagainya.
Kegiatan
pendataan wisnus dimulai sejak tahun 1981. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah
satu modul dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) setiap 3 tahun sekali
yang dilaksanakan pada tahun 1984, 1991, 1994, 1997, 2002, 2003, dan 2008. Angka
tahunan yang digunakan merupakan proyeksi dari data hasil kegiatan tersebut. Mulai
tahun 2011, seiring dengan perubahan periodesasi Susenas, pendataan wisnus
dilakukan setiap tiga bulan (triwulan). Kegiatan ini dicakup dalam Susenas KOR
sehingga data tahunannya diperoleh dari gabungan empat triwulan. Data ini
kemudian digunakan sebagai kerangka sampel dalam kegiatan Survei Profil
Wisatawan Nusantara. Namun sejak triwulan empat tahun 2014, kegiatan pendataan
tersebut berhenti seiring dengan perubahan periode pendataan Susenas. Pada tahun
2015 hingga saat ini, Susenas KOR hanya dilakukan sekali setahun yaitu pada
bulan Maret. Keadaan ini akan sangat berpengaruh jika data perjalanan (wisnus)
diambil dari Susenas KOR, terutama data mengenai jumlah perjalanan selama satu
tahun. Pendataan profil wisnus pada tahun 2015 tidak menggunakan kerangka
sampel dari data Susenas KOR karena pengolahan datanya belum selesai pada saat
kegiatan dilakukan. Mengingat pentingnya ketersediaan data dan informasi
perihal kegiatan perjalanan beserta semua aspek yang terkait secara rinci,
cermat dan tepat waktu, maak diperlukan pengumpulan data-data tersebut secara
terencana dan berkesinambungan. Salah satu upaya yang dilakukan dalam mengumpulkan
informasi tersebut adalah melalui kegiatan Kajian
Data Pasar Pariwisata Nusantara pada tahun 2016 sebagai pengganti dari
pendataan Rumah Tangga Perjalanan dari Susenas KOR. Namun demikian diharapkan
akan diperoleh hasil dengan kualitas yang tidak kalah dari hasil Susenas sebelumnya.
Kegiatan ini dilakukan oleh BPS bersama dengan Kementerian Pariwisata.
Jadwal
pelaksanaan dari kegiatan di atas yaitu listing rumah tangga pada bulan Agustus
2016, kemudian pencacahan rumah tangga pada bulan September 2016.