Salah
satu survey yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun
adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Melalui Susenas
dikumpulkan data yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat
meliputi kondisi kesehatan, pendidikan, fertilitas, keluarga berencana,
perumahan, dan kondisi sosial ekonomi lainnya. Data dan indikator dari
Susenas telah dipergunakan secara luas dan dipandang sebagai salah satu
bukti penting yang dapat berguna untuk perencanaan, monitoring dan
evaluasi program pembangunan pemerintah.
Seperti
dinyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014, terdapat peningkatan kebutuhan akan data dan informasi yang
berkualitas untuk mendukung perencanaan dan formulasi kebijakan berbasis
bukti, tidak hanya dari pemerintah pusat dan daerah, namun juga dari
organisasi swasta, akademisi dan lembaga penelitian. Sejalan dengan
tugas pokok BPS dalam melaksanakan kegiatan statistik yang bertujuan
untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam
rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang handal, efektif dan
efisien, guna mendukung pembangunan nasional, BPS berkomitmen untuk
melanjutkan membangun citranya melalui pelayanan data yang berkualitas
dan prima (cepat, baik, mudah, dan murah) kepada pengguna data.
Susenas
dilaksanakan pertama kali pada tahun 1963, dengan fokus pada
pengumpulan data konsumsi/pengeluaran rumah tangga. Dari waktu ke waktu
cakupan materi Susenas semakin banyak dan beragam sehingga memerlukan
pengaturan siklus (periode) waktu pengumpulan datanya. Dengan perannya
yang semakin penting sebagai sumber data bidang sosial ekonomi dan
kesejahteraan rakyat, maka pada tahun 1992 BPS melakukan pengembangan
materi Susenas sekaligus penataan waktu pendataannya.
Karena
memang cakupan materinya luas, maka selain sebagai salah satu sumber
data penting untuk perencanaan dan evaluasi Program Pembangunan nasional
(Propenas) dan program sektoral (Kementrian/Lembaga), Susenas juga
menjadi sumber data utama untuk penyediaan indikator Millenium
Development Goals (MDGs).
Susenas baru
hasil pengembangan diimplementasikan pada tahun 2015 dengan pertimbangan
bahwa tahun 2015 merupakan tahun pertama dari pemerintahan kabinet
baru, sekaligus tahun berakhirnya program MDGs, yaitu Sustainable
Development Goals (SDGs).
Pelaksanaan
Susenas Maret 2015 mencakup 300.000 rumah tangga (ruta/RT) sampel yang
tersebar di 34 provinsi dan 511 kabupaten/kota di Indonesia. Khusus
untuk Kabupaten Tangerang mencakup 1080 ruta sampel dengan 78 orang
petugas yang terdiri atas 64 orang pencacah dan 14 orang pengawas
Statistik
yang dihasilkan dari Susenas 2015 antara lain statistik/indikator
kesejahteraan rakyat, pola konsumsi masyarakat, dan pengeluaran ruta.
1. Statistik/Indikator Kesejahteraan Rakyat (Kesra)
Statistik/Indikator Kesra yang dapat disusun dari hasil pengumpulan data
antara lain adalah angka partisipasi sekolah, rata-rata lama sekolah,
angka melek huruf (bidang pendidikan), angka kesakitan (bidang
kesehatan), rata-rata umur perkawinan pertama dan angka partisipasi KB
(bidang fertilitas), rata-rata luas hunian rumah per kapita dan
persentase penggunaan air bersih (bidang perumahan), data wanita dan
pria, dan lain-lain.
2. Konsumsi dan Pengeluaran
Statistik/Indikator yang dapat disusun dari pengumpulan data konsumsi
antara lain rata-rata pengeluaran penduduk yang dirinci menurut jenis
makanan dan bukan makanan, rata-rata konsumsi penduduk yang dirinci
menurut jenis makanan, rata-rata konsumsi kalori dan protein, angka gini
ratio, dan jumlah/persentase penduduk miskin.
Ilustrasi manfaat data Susenas, diantaranya:
1. Data adanya anak usia sekolah dapat menjadi dasar penghitungan kebutuhan sekolah.
2. Data kesulitan tempat berobat dapat menjadi dasar untuk penambahan sarana kesehatan.